Dalam hidup ini, tiada seorangpun yang luput dari kesalahan. Orang bijak akan selalu belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah ia buat. Tetapi terkadang manusia tidak menyadari kesalahan yang telah ia perbuat. Pada saat dimana seseorang tidak menyadari kesalahannya, orang disekitarnya harus menjalankan sebuah peran. Mengingatkan atau menyadarkan seseorang akan kesalahan yang ia perbuat memang tidaklah semudah menghitung 1+1=2.
Kerap kali seseorang merasa takut untuk menyampaikan pemikirannya atau bahkan merasa kesalahan yang telah orang lain perbuat merupakan suatu 'berita panas' bagi orang lain. Perilaku seperti ini harus selalu kita jauhi sebagai makhluk sosial yang baik dan ber-etika. Membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Membicarakan keburukan seseorang sesungguhnya adalah tidak lebih baik dari memakan bangkai saudara sendiri. Jadi, kita tidak boleh hanya bermain dibelakang. Apabila kita merasa bahwa pemikiran kita tentang seseorang adalah benar, maka lebih baik utarakanlah sebagai suatu usulan. Semua reaksi dan anggapan sebaiknya dipasrahkan saja. Tetapi yang paling penting adalah kita telah membantu seseorang menjadi orang yang lebih baik lagi dengan mengutarakan pemikiran kita. Tetapi, harus diingat pula, tidak ada orang yang 100% benar maupun 100% salah. Maka tetaplah berlaku santun dan bertolak pada dasar masalah yang sebenarnya.(hanya usulan)
Minggu, 31 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya sangat setuju sekali dengan artikel ini, memang banyak terjadi hal seperti itu. namun sebenarnya dari segi kesalahan yang telah diperbuat oleh siswa kepada guru itu karena kritisnya yang kelewatan misalnya, itu mengandung pelajaran berharga bagi guru tersebut, hingga guru tersebut mau lebih berhati-hati ke depannya.
BalasHapus