Minggu, 31 Januari 2010

Jangan Hanya Main Belakang

Dalam hidup ini, tiada seorangpun yang luput dari kesalahan. Orang bijak akan selalu belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah ia buat. Tetapi terkadang manusia tidak menyadari kesalahan yang telah ia perbuat. Pada saat dimana seseorang tidak menyadari kesalahannya, orang disekitarnya harus menjalankan sebuah peran. Mengingatkan atau menyadarkan seseorang akan kesalahan yang ia perbuat memang tidaklah semudah menghitung 1+1=2.

Kerap kali seseorang merasa takut untuk menyampaikan pemikirannya atau bahkan merasa kesalahan yang telah orang lain perbuat merupakan suatu 'berita panas' bagi orang lain. Perilaku seperti ini harus selalu kita jauhi sebagai makhluk sosial yang baik dan ber-etika. Membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Membicarakan keburukan seseorang sesungguhnya adalah tidak lebih baik dari memakan bangkai saudara sendiri. Jadi, kita tidak boleh hanya bermain dibelakang. Apabila kita merasa bahwa pemikiran kita tentang seseorang adalah benar, maka lebih baik utarakanlah sebagai suatu usulan. Semua reaksi dan anggapan sebaiknya dipasrahkan saja. Tetapi yang paling penting adalah kita telah membantu seseorang menjadi orang yang lebih baik lagi dengan mengutarakan pemikiran kita. Tetapi, harus diingat pula, tidak ada orang yang 100% benar maupun 100% salah. Maka tetaplah berlaku santun dan bertolak pada dasar masalah yang sebenarnya.(hanya usulan)

Sabtu, 10 Oktober 2009

Membuat Lilin Apung

Sekarang ini lilin bukan hanya sebagai penerang, tetapi juga sebagai dekorasi hingga pewangi ruangan! Salah satu contoh ialah lilin apung yang dapat menghias ruangan. Mau tahu cara pembuatan Lilin apung ini??? Saya share alat bahannya aja ya! takut merugikan penulis buku! Hehehe

bahan - bahan
1. Lilin lebah
2. Stearic acid
3. Parafin
4. Sumbu
5. Aluminium foil
6. Tabing / payet
7. Cetakan

untuk lebih lengkapnya, anda bisa langsung membaca buku hasil karya tulis dari:

Ir.Murhananto dan Dra.Ria Aryasatyani,S.Pd yang berjudul Membuat Lilin Apung. Terbitan Puspa Swara, tahun 2001, Jakarta.

Minggu, 06 September 2009

Petasan asal kebakaran


Sukabumi (4/9) Salvagia
Sebuah gazebo rumah warga hampir ludes terbakar akibat sebuah petasan. Peristiwa yang terjadi pada jum'at siang ini diduga akibat ulah oknum siswa sebuah SMP Negeri yang berdekatan dengan lokasi terjadinya peristiwa. Pemilik rumah bersikeras akan mengungkap pelaku pemain petasan yang menyebabkan gazebo miliknya terbakar. Ia berencana akan melapor pada polisi.

"Yah.. semoga saja peristiwa ini bisa bikin kapok siapa aja yang suka maen petasan atau jual petasan soalnya kebakaran kayak gini bisa ngerembet ke rumah2 tetangga.."

Surat Niaga

Surat terbagi menjadi beberapa jenis. Salah satu diantaranya ialah surat niaga. Surat Niaga terbagi menjadi beberapa macam salah satunya (lagi) surat penawaran. Surat ini bertujuan untuk menawarkan produk / apapun pada penerima surat. berikut contoh surat. (tdk tahu benar / tdk nilai ya!)
download contoh

Selasa, 18 Agustus 2009

Pedagang Kaki Lima


Nasib PKL (Pedagang Kaki Lima) kerap kali identik dengan perjuangan melawan pemerintahan yang ingin merazia lapak mereka. Namun, hal itu sepertinya tidak terjadi di Kota Sukabumi. Sebagai pejuang Ekonomi Mikro, menurut saya para PKL sudah dapat ditertibkan oleh Pemerintah. Hal itu terbukti dengan adanya upaya penyeragaman Gerobak PKL di Jalan Ciwangi yang saya saksikan tadi siang, 19 agustus 2009. Hal ini benar benar menjadi sesuatu yang membanggakan bagi saya selaku pelajar di Kota Sukabumi. Saya menyaksikan sesuatu yang berebda dengan yang ada di Kota kota lainnya.
Menurut salah seorang pedagang (Saya lupa tidak menanyakan namanya) Gerobak itu tidak diberikan secara gratis, tetapi dapat dicicil tiap bulannya. Hal itu berbeda dengan yang saya peroleh dari pedangang yang sedang membawa gerobak ke tempat Berdagang di JL.Ciwangi. Saya bertanya pada mereka , namun mereka bilang Gerobak itu diberikan gratis. Sayang sekali ada perbedaan informasi yang saya dapat, namun pada intinya semua pedagang bisa memperoleh gerobak kuning biru itu dan ini merupakan sesuatu yang amat mencengangkan bagi saya. Tolakan bagus bagi Pemda Sukabumi semoga berlanjut lebih baik lagi. Beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan menurut saya diantaranya:

1. Membentuk Organisasi PKL tingkat kota.
Melalui organisasi ini, pemerintah dapat mengelola PKL dengan lebih mudah agar tidak merusak tata kota ataupun hal lain.
2. Mengumpulkan PKL.
Melalui pengumpulan ini, dapat dibuat sebuah pasar PKL mungkin hehehe

Pada intinya, program yang dilakukan Pemda tersebut (kecuali saran saran saya tadi) adalah bagus dan semoga lebih bagus lagi dihari esok. Merdeka! hehehe